Oleh: dr. Asri Rahmawati, SpKK
Dermatitis atopik atau
yang lebih dikenal dengan eksim susu adalah
peradangan kulit yang bersifat kronik, hilang timbul yang disertai rasa
gatal. Kelainan kulit ini biasanya terjadi pada bayi dan anak. Dermatitis
atopik ini lebih banyak terjadi pada bayi usia 0 hingga anak 18 tahun. Anak
yang atopik umumnya lahir dari orang tua yang berbakat atopik. Bila orang tua
menderita alergi terhadap benda-benda tertentu, hal ini kemungkinan menurun
pada anaknya. Biasanya, anak yang atopik akan mengalami eksim dan mengalami
kelainan di lipat-lipatan tubuh, seperti ketiak, selangkangan, lipatan leher,
lipatan hidung, maupun di bagian tubuh lain yang memiliki rambut, seperti alis
dan di sekitar kemaluan pada anak yang sudah puber.
Dermatitis atopik dibagi 3 fase:
- Dermatitis atopik fase infantil (0-2 thn )
- Dermatitis atopik fase anak (2-12 thn)
- Dermatitis atopik fase dewasa (12-18 thn )
Dermatitis atopik fase infantil
adalah kelainan kulit yang terdapat pada dipipi kiri dan kanan (simetris),
bahkan bila kelainannya berat, dapat meluas ke seluruh kulit kepala, wajah
hingga leher. Bentuk dermatitis atopik ini berupa bercak merah yang gatal, yang
lambat laun menjadi basah dan mengering seperti koreng.
Sedangkan Dermatitis
atopik fase anak adalah kelainan kulit yang dapat hilang dan timbul
dengan gatal yang berlangsung terus. Keadaan gatal pada kulit ini dan akan
merangsang kulit menjadi tebal, kehitaman dengan garis-garis kulit yang jelas.
Bila sedang kambuh, kulit akan muncul bercak kemerahan, basah, kering hingga
membentuk koreng. Lokasi dermatitis atopik ini tergantung dari aktivitas anak,
andai anak sedang belajar merangkak biasanya akan muncul di tungkai bawah,
daerah lipatan siku dan lutut.
Cara merawat
kulit si kecil :
- Mandikan si kecil 2 kali sehari dengan air dingin, gunakan sabun yang mengandung pelembab. Setelah mandi dan dikeringkan segera oleskan obat topikal 2 kali sehari pada kelainan kulitnya.
- Supaya kulit tak menjadi kering, oleskan pelembab 2 kali sehari sehabis mandi. Walaupun kulit sudah sembuh, pemakaian pelembab tetap dianjurkan untuk mengatasi kekeringan pada kulit.
- Jangan lupa untuk menghindari faktor pencetus yang bersifat individual. -
- Penggunaan sabun atau deterjen, bahan kimia (alkohol,astrigen) dapat memicu terjadinya rasa gatal pada kulit.
- Hindari pakaiaan dari bahan wol, atau berserat kasar.
- Keringat berlebihan, disebabkan lingkungan yang bersuhu panas/dingin dan kelembaban tinggi atau rendah, sinar matahari.
- Menghirup tungau debu rumah, bulu binatang, serbuk sari, karpet, boneka berbulu.
Cara
penanganan :
- Selalu menjaga kebersihan si kecil dan lingkungannya.
- Bila si kecil sedang kambuh, hindari pemakaian bedak pada daerah kulit yang terkena peradangan kulit.
- Jika tubuh sikecil berkeringat, segera bersihkan dengan lap atau handuk basah, lalu keringkan tubuh.
Konsultasikan masalah kulit Anda pada Dokter Spesialis Kulit kami di:
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
082146523462