Jumat, 30 November 2018

GEJALA HIV/AIDS





GEJALA HIV/AIDS
Gejala HIV dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah tahap infeksi akut, dan terjadi pada beberapa bulan pertama setelah seseorang terinfeksi HIV. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi membentuk antibodi untuk melawan virus HIV.
Pada banyak kasus, gejala pada tahap ini muncul 1-2 bulan setelah infeksi terjadi. Penderita umumnya tidak menyadari telah terinfeksi HIV. Hal ini karena gejala yang muncul mirip dengan gejala penyakit flu, serta dapat hilang dan kambuh kembali. Perlu diketahui, pada tahap ini jumlah virus di aliran darah cukup tinggi. Oleh karena itu, penyebaran infeksi lebih mudah terjadi pada tahap ini.
Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung hingga beberapa minggu, yang meliputi:
Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi tahap laten dapat berlangsung hingga beberapa tahun atau dekade. Pada tahap ini, virus HIV semakin berkembang dan merusak kekebalan tubuh.
Gejala infeksi HIV pada tahap laten bervariasi. Beberapa penderita tidak merasakan gejala apapun selama tahap ini. Akan tetapi, sebagian penderita lainnya mengalami sejumlah gejala, seperti:
  • Berat badan turun.
  • Berkeringat di malam hari.
  • Demam.
  • Diare.
  • Mual dan muntah.
  • Herpes zoster.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Sakit kepala.
  • Tubuh terasa lemah.
Infeksi tahap laten yang terlambat ditangani, akan membuat virus HIV semakin berkembang. Kondisi ini membuat infeksi HIV memasuki tahap ketiga, yaitu AIDS. Ketika penderita memasuki tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah rusak parah, sehingga membuat penderita lebih mudah terserang infeksi lain.
Gejala AIDS meliputi:
  • Berat badan turun tanpa diketahui sebabnya.
  • Berkeringat di malam hari.
  • Bercak putih di lidah, mulut, kelamin, dan anus.
  • Bintik ungu pada kulit yang tidak bisa hilang.
  • Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
  • Diare kronis.
  • Gangguan saraf, seperti sulit berkonsentrasi atau hilang ingatan.
  • Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau vagina.
  • Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
  • Mudah marah dan depresi.
  • Ruam atau bintik di kulit.
  • Sesak napas.
  • Tubuh selalu terasa lemah.

Komplikasi HIV dan AIDS

Infeksi HIV membuat sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga tubuh lebih rentan terserang berbagai penyakit, antara lain:
  • Tuberculosis (TB)TB adalah infeksi paru-paru yang sering menyerang penderita HIV, bahkan menjadi penyebab utama kematian pada penderita AIDS.
  • Toksoplasmosis adalah infeksi parasit yang dapat memicu kejang bila menyebar ke otak.
  • CytomegalovirusCytomegalovirus adalah infeksi yang disebabkan oleh salah satu kelompok virus herpes. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan pada mata, saluran pencernaan, dan paru-paru.
  • CandidiasisCandidiasis adalah infeksi jamur Candida yang menyebabkan ruam pada sejumlah area tubuh.
  • Infeksi ini disebabkan oleh parasit yang hidup di sistem pencernaan.
  • Meningitis kriptokokusMeningitis adalah peradangan pada selaput otak dan tulang belakang yang disebabkan oleh jamur.
  • Wasting syndromeWasting syndrome merupakan kondisi ketika penderita AIDS kehilangan 10% berat badan. Kondisi ini umumnya disertai diare serta demam kronis.
  • HIV-associated nephropathy (HIVAN). HIVAN adalah peradangan pada saringan di ginjal. Kondisi ini menyebabkan gangguan untuk membuang limbah sisa metabolisme dari tubuh.
  • Gangguan neurologis. Meski AIDS tidak menginfeksi sel saraf, akan tetapi penderita AIDS dapat mengalami sejumlah kondisi seperti depresi, mudah marah, bahkan sulit berjalan. Salah satu gangguan saraf yang paling sering menimpa penderita AIDS adalah demensia.
Selain sejumlah penyakit di atas, ada beberapa jenis kanker yang dapat menyerang penderita HIV, di antaranya adalah sarkoma kaposi dan limfoma. Sarkoma kaposi adalah kanker yang bisa muncul di sepanjang pembuluh darah atau saluran getah bening. Sedangkan limfoma merupakan kanker kelenjar getah bening.










Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
Silakan Kunjungi :
FB : @dokterspesialis kulit
        @dermatologistskincare kencana
Silahkan kunjungi toko kami di
 Tokopedia https://www.tokopedia.com/kencanaclinic















Kamis, 29 November 2018

cara melindungi diri sendiri dari penularan HIV?




Bagaimana cara melindungi diri sendiri dari penularan HIV?

Pelajari bagaimana HIV menyebar

Pertama-tama, Anda harus mengerti dengan benar cara penyebaran HIV. Ada banyak informasi yang salah tentang penyebaran HIV, sehingga penting untuk mempelajarinya untuk melindungi diri Anda. HIV ditularkan saat darah, ASI, air mani atau cairan vagina yang terinfeksi terkena kontak langsung dengan luka di kulit atau selaput lendir yang terbuka (seperti mulut, hidung, vagina, rektum, bukaan penis). HIV dapat ditularkan melalui hubungan seks melalui vagina, oral atau anal, serta kontak antar darah dan kontak antar cairan tubuh. Hal ini berarti Anda dapat berciuman dengan aman (selama tidak ada luka atau sariawan, dan Anda tidak saling menyebabkan luka), bersentuhan, berpelukan, dan berinteraksi seperti biasanya secara aman dengan orang yang memiliki HIV.
Jangan berasumsi bahwa seseorang yang tidak memiliki gejala pasti tidak memiliki HIV. Orang dapat memiliki HIV beberapa tahun sebelum memiliki AIDS, dan orang yang terinfeksi dapat menularkan virus.

Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang

Hal kedua yang perlu Anda lakukan adalah berhenti menggunakan alkohol dan obat-obatan. Zat-zat tersebut memengaruhi keputusan Anda dan membuat Anda cenderung mengambil keputusan yang buruk atau berada di situasi dimana Anda tidak memiliki kendali penuh untuk memegang keputusan. Obat-obatan tertentu, seperti obat via suntikan, juga dapat menyebabkan Anda terkena HIV dengan angka paparan yang lebih tinggi.

Lakukan hubungan seks yang aman

Biasakan hubungan seks yang aman, yaitu dengan menggunakan kondom. Jika Anda melakukan seks dengan seseorang yang memiliki HIV, penting untuk melakukan hubungan seks yang aman dan pemeriksaan HIV secara rutin. Bicarakan dengan pasangan Anda mengenai sejarah seksual Anda berdua. Mengenal dan memahami benar tentang seluk beluk masing-masing sangat membantu Anda dan pasangan mencegah risiko penularan HIV.

Jangan pernah berbagi jarum atau alat suntik

Jarum dan alat suntik dengan mudah membawa HIV dari satu orang ke orang lain. Jangan pernah menggunakan obat dengan jarum dan jarum yang bukan berasal dari dokter.

Hindari menyentuh darah dan cairan tubuh orang lain

Anda tidak pernah tahu siapa yang memiliki HIV, karena tidak adanya stereotip dan mungkin mereka tidak menyadari dirinya terinfeksi, jadi hindari menyentuh darah orang lain sebisa mungkin dan hindari kontak langsung dengan cairan tubuh lain yang dapat menyebarkan HIV, terutama jika Anda memiliki luka terbuka di bagian manapun di tubuh Anda. Cairan tubuh yang bisamembawa virus HIV meliputi:
  • Air mani dan cairan praejakulasi
  • Cairan vagina
  • Mukus rektum (pelumas alami anus)
  • ASI
  • Cairan ketuban, cairan cerebrospindal, dan cairan synovial (biasanya hanya terpapar jika Anda bekerja di bidang medis)


























Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
Silakan Kunjungi :
FB : @dokterspesialis kulit
        @dermatologistskincare kencana
https://kencanadermatologistskincare.blogspot.co.id
Silahkan kunjungi toko kami di Tokopedia https://www.tokopedia.com/kencanaclinic






















Selasa, 27 November 2018

INFEKSI SALURAN KENCING




INFEKSI SALURAN KENCING
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang mengenai bagian dari saluran kemih. Ketika mengenai saluran kemih bawah dinamai sistitis (infeksi kandung kemih) sederhana, dan ketika mengenai saluran kemih atas dinamai pielonefritis (infeksi ginjal).
Gejala dari saluran kemih bawah meliputi buang air kecil terasa sakit dan sering buang air kecil atau desakan untuk buang air kecil (atau keduanya), sementara gejala pielonefritis meliputi demam dan nyeri panggul di samping gejala ISK bawah.
Pada orang lanjut usia dan anak kecil, gejalanya bisa jadi samar atau tidak spesifik. Kuman tersering penyebab kedua tipe tersebut adalah Escherichia coli, tetapi bakteri lain, virus, maupun jamur dapat menjadi penyebab meskipun jarang.
Infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, dengan separuh perempuan mengalami setidaknya satu kali infeksi selama hidupnya. Kekambuhan juga sering terjadi. Faktor risikonya antara anatomi perempuan, hubungan seksual, dan riwayat keluarga.
Dalam kasus yang tidak kompleks, infeksi saluran kemih mudah diobati dengan antibiotik jangka pendek, walaupun resistensi terhadap banyak antibiotik yang digunakan untuk mengobati kondisi ini cenderung meningkat. Dalam kasus yang kompleks, antibiotik dalam jangka waktu lebih panjang atau intravena mungkin diperlukan, dan bila gejala belum membaik dalam dua atau tiga hari, diperlukan pemeriksaan diagnostik lebih lanjut. Pada perempuan, infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri yang paling sering ditemukan, yaitu 10% mengalami infeksi saluran kemih setiap tahun.
Pada anak
Pada anak, gejala infeksi saluran kemih (ISK) mungkin hanya demam. Karena gejala yang kurang jelas, ketika perempuan berusia kurang dari dua tahun atau laki-laki di kurang dari satu tahun yang belum disunat mengalami demam. Bayi mungkin sulit makan, muntah, lebih banyak tidur, atau tampak kuning. Pada anak yang lebih besar, dapat timbul gejala baru inkontinensia (hilangnya kontrol kandung kemih).



Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
Silakan Kunjungi :
FB : @dokterspesialis kulit
        @dermatologistskincare kencana
Silakan kunjungi Toko kami di Tokopedia https://www.tokopedia.com/kencanaclinic

Kondiloma Akuminata




Kondiloma Akuminata
  
Kondiloma akuminata adalah penyakit kutil pada kelamin akibat infeksi virus yang menular secara seksual. Kondiloma akuminata terlihat berupa benjolan berukuran kecil sampai besar dengan bintil-bintil kecil dipermukaannya. Jika diibaratkan gambarannya seperti kembang kol atau jengger ayam. Masyarakat sering menyebut kondiloma akuminata dengan istilah penyakit jengger ayam.
Kondiloma akuminata tidak hanya mengenai alat vital, tetapi juga mempengaruhi jaringan yang lembab di area genital, misalnya di sekitar anus. Beberapa strain HPV memang terkenal sebagai penyebab kanker, misalnya kanker serviks. Namun ternyata virus inilah yang juga menyebabkan kondiloma akuminata.
Hampir semua orang yang aktif secara seksual bisa terkena kutil kelamin yang disebabkan oleh setidaknya satu tipe Human Papilloma Virus (HPV). Baik laki-laki ataupun perempuan bisa terkena, namun wanita lebih sering dibandingkan pria.
Pada wanita, kondiloma akuminata bisa tumbuh di vulva, dinding vagina, area antara genital eksterna dan anus, lubang anus, dan juga serviks (leher rahim). Sedangkan pada laki – laki, bisa terjadi pada ujung penis, skrotum (kantung buah zakar), atau anus.
Kondiloma akuminata juga bisa tumbuh di mulut atau tenggorokan orang yang ‘melakukan’ secara oral dengan orang yang terinfeksi virus penyebab.

Faktor Risiko dan Penyebab Kutil Kelamin
Penyebab kondiloma akuminata adalah Human Papilloma Virus (HPV). Ada lebih dari 40 strain HPV yang berbeda yang secara spesifik mempengaruhi area genital.
HPV genital ini ditularkan melalui hubungan seksual. Namun tidak setiap orang yang terpapar virus ini akan terkena. Pada banyak kasus, sistem imun tubuh berhasil membunuh virus ini sehingga tanda serta gejala infeksi menjadi tidak berkembang.
Diperkirakan hampir semua orang yang aktif secara seksual bisa terinfeksi sedikitnya satu tipe HPV sepanjang hidupnya. Faktor – faktor yang meningkatkan risiko terinfeksi HPV meliputi:
·         Seks tak aman (melakukan hubungan seks tanpa pengaman dengan banyak partner)
·         Memiliki penyakit infeksi menular seksual lainnya
·         Berhubungan seks dengan partner yang tidak diketahui riwayat seksualnya
·         Telah aktif seks pada usia muda

Jika kutil berada di luar atau yang secara kasat mata terlihat, maka dokter akan dengan mudah mengenalinya. Namun apabila berada di dalam, misalnya di leher rahim (serviks), maka diperlukan pemeriksaan tambahan.
Jika kondiloma tidak menyebabkan rasa tak nyaman, pasien mungkin tidak butuh pengobatan. Namun jika disertai pula dengan gejala gatal, rasa panas (terbakar), dan nyeri maka dokter bisa membantu menghilangkan kutil kelamin tersebut dengan pengobatan atau dengan pembedahan.
Namun bagaimanapun, lesi atau kutil kondiloma bisa tumbuh lagi sesudah pengobatan. Tidak ada pengobatan yang bisa diberikan untuk membunuh virus ini.




Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
Silakan Kunjungi :
FB : @dokterspesialis kulit
        @dermatologistskincare kencana
Silakan kunjungi Toko kami di Tokopedia https://www.tokopedia.com/kencanaclinic

Minggu, 25 November 2018

GONOREA/KENCING NANAH




GONOREA/KENCING NANAH

Gonore/kencing nanah adalah penyakit kelamin yang disebabkan karena infeksi bakteri dan dapat menular dari orang ke orang. Ini biasanya  ditularkan ketika Anda melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, atau melakukan kontak dengan cairan tubuh mereka.
Tidak banyak orang menyadari bahwa mereka memiliki penyakit kelamin ini,  karena penyakit ini jarang menunjukkan gejala apapun. Penyakit menular seksual ini paling sering terjadi pada orang yang aktif secara seksual karena kondisi ini menyebar selama kontak seksual
Sebagian besar laki-laki mungkin tidak akan menyadari gejala bahwa ia telah mengidap gonore, karena beberapa laki-laki memang tidak mendapatkan gejalanya. Gejala yang paling umum dan paling pertama dikenali adalah rasa panas atau terbakar ketika buang air kecil. Setelah itu akan diikuti oleh gejala lainnya berupa:
·         Frekuensi buang air kecil yang cukup sering
·         Keluarnya nanah dari penis (tetesan cairan) berwarna putih, kuning, krem atau kehijau-hijauan)
·         Bengkak dan kemerahan pada bukaan atau kulup penis
·         Bengkak atau nyeri pada testis
·         Sakit tenggorokan yang datang terus-menerus
Beberapa perempuan sulit mengidentifikasi gejala gonore ini, sebab gejala yang muncul ada kemiripan dengan infeksi lain.
Gejala penyakit seksual menular pada perempuan ini awalnya  tidak terbentuk dengan jelas, seperti infeksi jamur vagina pada umumnya, sehingga beberapa perempuan salah menebak infeksi yang diidapnya. Berikut ini adalah beberapa gejala yang muncul pada perempuan:
Anda harus segera memeriksakan diri ke  dokter  jika memiliki salah satu dari gejala berikut:
·         Sensasi panas ketika buang air kecil
·         Adanya cairan seperti nanah dari penis, vagina, atau dubur
·         Jika pasangan Anda telah didiagnosis dengan penyakit ini
Pada perempuan, gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit radang panggul dan dapat merusak tuba fallopi. Dampak fatalnya, gonore dapat menyebabkan ketidaksuburan dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik,  di mana sel telur yang dibuahi berkembang di luar rahim.
Sedangkan pada laki-laki, gonore yang dibiarkan dapat menyebabkan epididimis – rasa sakit di daerah testis yang berisiko terhadap infertilitas. Jika tidak diobati dengan cepat, gonore lama-lama akan menyebabkan masalah pada prostat dan menimbulkan luka pada uretra, sehingga akan menyebabkan susah buang air kecil.
Gonore bisa diobati dengan menggunakan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Jika Anda memiliki kondisi ini pasangan Anda juga harus diobati pada saat yang sama untuk menghindari infeksi dan penyebaran penyakit lebih lanjut.
Untuk mengurangi risiko infeksi penyakit kelamin ini, silakan lakukan pencegahan berikut ini:
·         Gunakan kondom dengan benar setiap kali Anda berhubungan seks
·         Jangan ganti-ganti pasangan seks
·         Bila Anda merasa terinfeksi, hindari kontak seksual dan periksa ke dokter



Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
Silakan Kunjungi :
FB : @dokterspesialis kulit
        @dermatologistskincare kencana
Silakan kunjungi Toko kami di Tokopedia https://www.tokopedia.com/kencanaclinic

Jumat, 23 November 2018

FACIAL RF



FACIAL RF

Kecantikan menjadi hal yang amat diperhatikan kaum hawa. Karena itu terkadang wajah yang kurang kencang dan terlihat tembem akibat penumpukan lemak menjadi kekhawatiran kaum perempuan. Saat ini dengan kecanggihan teknologi kecantikan, semua itu bisa teratasi, tapi semua harus dengan penanganan yang tepat dengan diawasi dokter ahli agar tak jadi masalah di kemudian hari.
Klinik Kencana Asri Medika saat ini menyediakan Treatment Facial RF.


Perawatan ini lebih efektif dibandingkan dengan sedot lemak yang lebih sakit, karena dengan menggunakan radiofrekuensi maka rasa sakit akan dapat dikurangi. Alat radio frekuensi prinsip kerjanya yakni menginduksi panas ke dalam dengan molekul-molekul sehingga membuat kulit tampak lebih kencang.

Proses perawatan lifting, dimulai dengan membersihkan wajah dari sisa make up dan kotoran lainnya, kemudian diaplikasikan gel khusus, bagian yang perlu diterapi dilakukan tindakan dengan alat radiofrekuensi. Proses perawatan ini membutuhkan waktu satu jam.
Perawatan yang paling diminati biasanya lifting untuk bagian wajah. Dengan pemanfaatan gelombang frekuensi bisa membakar lemak lebih efektif untuk merangsang pembentukan kolagen di dermis sehingga kulit akan lebih halus. Kolagen terbentuk baru, sehingga kulitnya juga mengalami peremajaan.




#Dokterkulitmojokerto
#Dokterkulitmojosari
#Perawatankulit
#FacialRF





Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
Silakan Kunjungi :
FB : @dokterspesialis kulit
        @dermatologistskincare kencana



Silakan kunjungi Toko kami di Tokopedia https://www.tokopedia.com/kencanaclinic

Rabu, 21 November 2018

ALERGI KOSMETIK

ALERGI KOSMETIK


Kondisi alergi/iritasi yang terjadi pada kulit wajah akibat produk kosmetik memang dapat dan cukup sering terjadi. Kosmetik dapat berupa krim wajah, bedak tabur, bedak padat, masker wajah, atau cairan/produk lain yang diaplikasikan/dioles di wajah. Jika reaksi alergi/iritasi di kulit wajah akibat kosmetik tersebut membentuk keluhan jerawat maka kondisi ini disebut acne venenata. Jika reaksi alergi/iritasi di kulit wajah hanya berupa muncul ruam kemerahan dan gatal maka ini biasanya disebut dengan Dermatitis kontak alergi atau dermatitis kontak iritan (tergantung pemeriksaan lebih lanjut, dokter harus melihat kondisi kulit untuk menentukan perbedaan antara iritasi atau alergi).

Mengenai penggunaan kosmetik di kulit wajah tentu boleh-boleh saja, tetapi perlu diperhatikan faktor kecocokan, jenis kulit pengguna, jenis kosmetik yang digunakan, cara penggunaan, dan kebersihan/kesterilan (Kadang-kadang produk kosmetik tidak disimpan dengan baik sehingga bisa terkontaminasi/tercemar kuman/bakteri yang menyebabkan infeksi).



Reaksi yang timbul akibat penggunaan kosmetik bisa dikarenakan:

1. Bisa reaksinya merupakan reaksi iritasi/alergi yang disebut dengan acne venenata (jerawat yang muncul akibat iritasi pada kulit wajah yang disebabkan oleh kosmetik).

2. Bisa karena proses iritasi yang lebih ringan yang disebut dermatitis kontak iritan.

Acne venenata dan dermatitis kontak iritan adalah dua hal yang berbeda, walaupun terkadang penampakannya pada kulit sangat mirip. Untuk membedakannya dokter harus melihat langsung bentuk (morfologi) kelainan kulit yang terjadi.






Hal yang dapat dilakukan ketika terjadi reaksi alergi kosmetik adalah:

1. Hentikan penggunaan kosmetik yang diduga menjadi penyebab munculnya keluhan dan konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk dilakukan pemeriksaan.

2. Jaga kebersihan kulit wajah. Cobalah mencuci muka 2-3 kali perhari (tidak perlu menggunkan sabun pencuci muka disetiap kali mencuci muka, karena penggunaan sabun cuci muka yang terlalu sering dapat menyebabkan kulit wajah menjadi terlalu kering, mudah teriritasi, dan menambah keluhan---yang paling baik misalnya adalah mencuci muka dengan sabun pencuci muka pada malam hari untuk memastikan wajah bersih sebelum tidur. Pilihlah sabun ajah yang memiliki pH normal (seimbang)

3. Hindari penggunaan kosmetik, alas bedak, dan produk-produk yang berhubungan dengan wajah sementara hingga berkonsultasi dengan dokter. Diskusikan jenis kosmetik yang baik digunakan selama kulit wajah masih memiliki keluhan.

4. Jangan menggunakan obat jerawat tanpa berkonsultasi dengan dokter (membeli obat secara sembarangan misalnya mencontoh obat yang digunakan teman). Hal ini karena setiap kondisi kulit dan jenis jerawat berbeda-beda.

5. Konsumsi cairan yang cukup untuk menjaga kelembapan kulit karena kulit yang lembab adalah awal dari kulit yang sehat. Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayur karena memiliki vitamin (salah satunya adalah sumber vitamin A dan C alami) yang dapat memperbaiki kondisi kulit. Jeruk, wortel, jambu biji, mangga, dan sayur-sayuran hijau adalah sumber alami yang baik.

6. Hindari paparan matahari terlalu lama atau terlalu sering ke kulit wajah. Gunakanlah payung atau topi ketika berjalan di siang hari untuk menghalangi efek buruk dari sinar matahari yang dapat menimbulkan iritasi, kering, dan penghitaman.

7. Hidari atau atasi stress. Pergejolakan hormon saat kondisi stress dapat memperberat keluhan yang timbul

8. Cukup istirahat.

9. Jika memungkinkan, setelah penggunaan pelembab kulit gunakan sunblock yang memiliki SPF.


Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462