Seborrhoeic Dermatitis
merupakan penyakit kronis peradangan kulit yang ditandai dengan munculnya
bercak merah dengan ukuran yang bervariasi, berminyak disertai dengan serpihan/
sisik kulit berlebihan, kulit terasa seperti terbakar dan gatal.
Area yang terkena biasanya bagian badan yang banyak kelenjar lemak yaitu: kepala (kulit kepala, telinga, saluran telinga, belakang telinga, leher), muka, badan atas ( daerah presternum, daerah interskapula, areolae mammae) dan pelipatan-pelipatan (ketiak, pelipatan bawah mammae, pelipatan paha, daerah genital dan pelipatan bokong).
Area yang terkena biasanya bagian badan yang banyak kelenjar lemak yaitu: kepala (kulit kepala, telinga, saluran telinga, belakang telinga, leher), muka, badan atas ( daerah presternum, daerah interskapula, areolae mammae) dan pelipatan-pelipatan (ketiak, pelipatan bawah mammae, pelipatan paha, daerah genital dan pelipatan bokong).
Gangguan ini dapat menyerang anak-anak pada usia di bawah 6 bulan maupun
dewasa. Dikaitkan dengan peningkatan produksi sebum pada kulit kepala dan
folikel sebasea terutama pada daerah wajah dan badan. Jamur Pityrosporum ovale
kemungkinan merupakan faktor penyebabnya. Banyak percobaan telah dilakukan
untuk menghubungkan penyakit ini dengan mikroorganisme tersebut yang juga
merupakan flora normal kulit manusia.
Pertumbuhan P. ovale yang berlebihan dapat mengakibatkan reaksi inflamasi. Penyebabnya tingkat hormon, infeksi jamur, defisit nutrisi, dan faktor neurogenik berhubungan dengan keadaan ini. Adanya masalah hormonal mungkin dapat menjelaskan mengapa keadaan ini muncul pada bayi, hilang secara spontan, dan muncul kembali setelah pubertas. Juga didapati bahwa perbandingan komposisi lipid di kulit berubah. Jumlah kolesterol, trigliserida, parafin meningkat dan kadar sequelen, asam lemak bebas dan wax ester menurun. Keadaan ini diperparah dengan peningkatan keringat. Stres emosional memberikan pengaruh yang jelek pada masa pengobatan.
Pertumbuhan P. ovale yang berlebihan dapat mengakibatkan reaksi inflamasi. Penyebabnya tingkat hormon, infeksi jamur, defisit nutrisi, dan faktor neurogenik berhubungan dengan keadaan ini. Adanya masalah hormonal mungkin dapat menjelaskan mengapa keadaan ini muncul pada bayi, hilang secara spontan, dan muncul kembali setelah pubertas. Juga didapati bahwa perbandingan komposisi lipid di kulit berubah. Jumlah kolesterol, trigliserida, parafin meningkat dan kadar sequelen, asam lemak bebas dan wax ester menurun. Keadaan ini diperparah dengan peningkatan keringat. Stres emosional memberikan pengaruh yang jelek pada masa pengobatan.
Untuk Informasi Lebih
lanjut hubungi :
Klinik
Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150
Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA
: 082146523462
BBM : DA507141
Silakan Kunjungi :
FB
: @dokterspesialis kulit
@dermatologistskincare kencana
Silakan kunjungi Toko kami di Tokopedia
https://www.tokopedia.com/kencanaclinic