Jumat, 30 Desember 2016

HPV 5

                                    


          Kutil kelamin atau genital warts (condylomata acuminata) disebabkan oleh HPV tipe 6 & 11. Pada kutil kelamin, hampir 100% disebabkan oleh HPV. Kutil kelamin dapat terjadi baik pada pria maupun wanita.
Meskipun tidak menyebabkan kanker, namun kutil kelamin memberikan beban psikologi, rasa malu dan biaya karena umumnya penyakit ini sering kali muncul kembali meski telah melalui proses pengobatan. Mereka yang terinfeksi oleh HPV tipe ini juga lebih rentan terhadap infeksi HPV tipe lain yang bisa jadi penyebab kanker serviks.
Pada wanita, Kutil kelamin dapat muncul di dalam dan di luar alat kelamin, area sekitar kelamin dan juga pada leher rahim (serviks). Kutil kelamin dapat menyebabkan gejala seperti terbakar, gatal, atau nyeri, sedangkan pada pria, kutil kelamin muncul di penis atau area sekitar penis.
Jenis-jenis HPV yang menyebabkan kutil kelamin berbeda dari jenis yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Kutil kelamin dapat menghilang sendiri tanpa pengobatan. Namun, ketika mereka pertama kali ditemukan, tidak ada cara untuk mengetahui apakah kutil itu akan menghilang atau tumbuh lebih besar.
Tersedia sejumlah pilihan pengobatan, tergantung pada ukuran dan lokasi dari kutil kelamin tersebut.
Dokter dapat memilih untuk meresepkan krim atau solusi khusus untuk kutil. Beberapa kutil kelamin dapat dihilangkan dengan teknik pembekuan, membakarnya, atau menggunakan laser. Jika kutil kelamin tidak merespon pengobatan ini, dokter dapat melakukan operasi untuk membuangnya.
Ada kemungkinan bahwa kutil kelamin dapat muncul kembali setelah pengobatan karena jenis HPV yang menyebabkannya masih ada.
Kutil kelamin hanyalah salah satu konsekuensi dari infeksi HPV


Untuk Informasi Lebih lanjut silakan hubungi:
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
082146523462
BBM : 2BA81A7A

Rabu, 28 Desember 2016

HPV 4

                               



      Bagi wanita yang terinfeksi virus HPV onkogenik, perubahan abnormal dapat terjadi pada lapisan serviks. Sel-sel abnormal ini, jika tidak terdeteksi atau diobati, dapat menyebabkan pra-kanker dan kanker.
Perkembangan kanker serviks sendiri umumnya dapat memakan waktu beberapa tahun meskipun dalam kasus yang jarang hal ini bisa terjadi dalam waktu satu tahun. Itulah mengapa deteksi dini sangat penting. Bicaralah dengan dokter Anda tentang tes Pap  (juga dikenal sebagai Papanicolaou smear atau Pap smear), yang dapat membantu mendeteksi perubahan sel yang mencurigakan pada serviks.
Karena infeksi HPV biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala, banyak wanita yang mungkin tidak akan tahu jika ternyata telah terinfeksi. Kebanyakan wanita baru mengtahui mereka memiliki HPV setelah dilakukan test DNA HPV terhadap hasil tes Pap yang abnormal.
Tes Pap merupakan bagian dari pengujian ginekologi dan membantu mendeteksi sel abnormal pada lapisan serviks. Dokter melakukan tes Pap untuk menemukan dan mengobati sel-sel serviks yang abnormal ini sebelum mereka memiliki kesempatan untuk berubah menjadi pra-kanker atau kanker.



Untuk Informasi Lebih lanjut silakan hubungi:
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
082146523462
BBM : 2BA81A7A

Selasa, 27 Desember 2016

HPV 3

                           


       HPV sangat menular sehingga mungkin saja Anda hanya sekali terpapar virus itu dan kemudian tertular. Diperkirakan bahwa banyak orang mendapatkan HPV dalam waktu 2 sampai 3 tahun pertama mereka ketika aktif secara seksual. Menurut WHO, dua pertiga dari semua orang yang memiliki kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi akan mengalami infeksi HPV dalam waktu 3 bulan.
Kabar baiknya, tak semua orang yang terinfeksi HPV di tubuhnya akan menderita kanker serviks atau kutil kelamin. Bagi sebagian besar orang yang terinfeksi HPV, namun memiliki kekebalan tubuh (imunitas) yang cukup baik, tubuh akan mampu membersihkan virus tersebut. Sehingga vaksinasi HPV untuk meningkatkan kekebalan terhadap virus HPV merupakan tindakan pencegahan primer yang direkomendasikan oleh WHO.
Namun, bagi sebagian orang yang tidak memiliki kekebalan tubuh yang baik, virus bisa bertahan di dalam tubuh dan mempengaruhi sel berkembang menjadi kutil kelamin ataupun menjadi kanker serviks atau penyakit terkait HPV lainnya.



Untuk Informasi Lebih lanjut silakan hubungi:
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
BBM : 2BA81A7A


Senin, 26 Desember 2016

HPV 2

                                      


                               HPV bisa dikatakan merupakan virus umum yang bisa terdapat pada setiap orang. Pada tahun 2001, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 630 juta orang di dunia atau 9 -13 persen terinfeksi HPV.
Selama hidupnya, 8 dari 10 pria dan wanita akan terinfeksi HPV. HPV dapat ditularkan melalui berbagai jenis kontak genital. Cukup hanya satu kali kontak untuk terinfeksi HPV. Seseorang dapat terinfeksi HPV dari orang lain yang terinfeksi sekalipun pada orang tersebut tidak terlihat menderita penyakit atau lesi.
Infeksi virus HPV tidak memandang gender; pria pun dapat terkena penyakit HPV seperti kutil kelamin yang disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11, juga kanker anal, kanker penis dan kanker orofaring.
Siapa saja yang memiliki aktivitas seksual yang melibatkan kontak kelamin bisa terinfeksi HPV. Bahkan, bisa saja seseorang mendapatkan virus tersebut tanpa melakukan hubungan seksual. Karena banyak orang yang telah terpapar HPV dalamtubuhnya mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala, dan mereka dapat menularkan virus tanpa menyadarinya.



Untuk Informasi Lebih lanjut silakan hubungi:
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
BBM : 2BA81A7A

Minggu, 25 Desember 2016

HPV


Bicara tentang HPV atau Human papillomavirus, mungkin masih banyak yang belum paham mengenai mikroorganisme yang satu ini.

Human papillomavirus mengakibatkan beban yang signifikan bagi kesehatan secara global. Human papillomavirus kira-kira menginfeksi 50-80% dari populasi. Ada sekitar 100 tipe HPV yang diketahui, 40 di antaranya menginfeksi saluran kelamin. Dari tipe-tipe HPV tersebut ada yang onkogenik (merupakan tipe virus yang berisiko tinggi menyebabkan kanker) dan non-onkogenik (hanya menyebabkan perubahan sel abnormal tetapi bukan kanker seperti kutil kelamin). Ada 9 tipe HPV yang penting, yaitu tipe HPV yang onkogenik misalnya tipe 6,18,31,33,45,52,58, sedangkan tipe onkogenik adalah tipe 6 dan 11.
Meski sebagian besar infeksi HPV hilang dengan sendirinya, menetapnya infeksi HPV tipe-tipe tertentu dapat menyebabkan perubahan sel menjadi sel abnormal.
Human papillomavirus dapat deteksi pada 99,7% wanita yang terdiagnosis menderita kanker serviks. Selain kanker serviks, HPV dapat menyebabkan kutil kelamin, kanker vulva, kanker vagina, kanker anal, kanker penis dan kanker orofaring.


Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
BBM : 2BA81A7A

Sabtu, 24 Desember 2016

Pap Smear Penting untuk wanita



Pap Smear Penting untuk wanita


Tes Pap Smear Penting untuk wanita, terutama yang aktif melakukan hubungan seks dan sudah pernah melahirkan. Namun, tak cuma soal Pap smear secara rutin tapi juga persiapan melakukannya  harus benar agar hasilnya optimal.
Pap smear atau tes Pap adalah pemeriksaan dengan mengambil contoh sel-sel leher rahim, kemudian dianalisa untuk mendeteksi dini kanker leher rahim.  Selain itu, dengan tes ini kita juga bisa menemukan adanya infeksi atau sel-sel yang abnormal yang dapat berubah menjadi sel kanker sehingga kita bisa segera melakukan tindakan pencegahan. Pap smear dianjurkan dilakukan oleh setiap wanita, terutama mereka yang telah berkeluarga dan sudah pernah melahirkan. Jika Anda melakukannya secara rutin, maka Anda telah melakukan tindakan pencegahan kanker leher rahim yang terbaik. 
Tes ini sederhana dan prosesnya cepat, serta biasanya tidak sakit. Bayangkan saja tes ini sebagai upaya mengintip kondisi leher rahim

Pap smear dilakukan di berbagai rumah sakit maupun klinik bersalin. Agar hasilnya optimal, perhatikan hal - hal berikut: 
1. Pap smear sebaiknya dilakukan sekitar 5 hari setelah haid, atau 10-20 hari setelah hari pertama haid agar leher rahim Anda bersih dari sisa-sisa darah haid.   
2. Dalam dua hari sebelum Pap smear, Anda sebaiknya menghindari:
  • membersihkan vagina dengan krim atau sabun apa pun, juga douching (penyemprotan obat atau larutan tertentu ke arah liang vagina).
  • menggunakan tampon atau obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina, misalnya jeli untuk KB. 
  • menghindari dahulu hubungan intim suami istri. 
3. Sebaiknya tidak mandi berendam menjelang Pap smear, karena dikhawatirkan ketika berendam ada sisa-sisa sabun yang tertinggal a tau masuk ke vagina.
4. Jika Anda keputihan, beritahukan kepada orang yang memeriksa, termasuk semua keluhan yang Anda rasakan. Misalnya terasa gatal-gatal, sakit atau panas (seperti terbakar) di vagina.
5. Jika hasil Pap smear yang lalu kurang bagus (abnormal), jangan lupa  memberitahukannya kepada dokter.


Pada dasarnya, Pap smear harus dilakukan paling lambat 3 tahun setelah hubungan seks pertama kali, dan sangat dianjurkan untuk melakukan Pap smear setahun sekali bagi wanita berumur diatas 21 tahun dan aktif melakukan hubungan seks.  Ketika sudah berumur 30 tahun ke atas, Anda dianjurkan untuk melakukannya setahun sekali, jika sudah dilakukan 3 tahun berturut turut dan hasilnya baik (selalu negatif), pemeriksaan boleh dilakukan  2-3 tahun sekali.

Lakukan Pap smear secara rutin.


Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
BBM : 2BA81A7A




Jumat, 23 Desember 2016

Pap Smear



PAP SMEAR

dr. Asri Rahmawati,SpKK

PAP SMEAR adalah sebuah langkah pengujian medis untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan pada leher rahim, biasa berkaitan dengan kanker serviks pada wanita. Pap Smear memberikan anda kesempatan untuk melakukan deteksi dini (Early Detection) dan mengambil langkah yang di butuhkan sebelum terlampau parah.
Disarankan para wanita yang setidaknya berusia 21 tahun, yang sudah menikah/ sudah aktif berhubungan seksual untuk melakukan tes papsmear, karena biasanya pada usia tersebut  alat reproduksi pada wanita telah berkembang sempurna. Hal ini dapat dilakukan lebih awal jika ada riwayatt kanker serviks dari ibu atau bila memiliki gaya hidup sering berganti pasangan .
Jika dalam pemeriksaan yang dilakukan 3x berturut turut tidak ditemukan tanda tanda keabnormalan maka wanita yang menginjak usia 30-an boleh menurunkan frekuensi tes pap smear menjadi sekali dalam 3 tahun. Kecuali jika dokter menganjurkan untuk melakukan lebih dari sekali tes pap smear dalam setahun.
Virus Human Papiloma (HPV) membutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk berubah menjadi sel kanker serviks. Untuk itu, rutinlah melakukan tes pap smear jika pada tes sebelumnya hasil tes menunjukkan adanya ketidaknormalan pada leher rahim anda. Anjuran melakukan pap  smear 2 hingga 3 tahun sekali juga berlaku bagi para wanita yang telah menopause.


Untuk Informasi Lebih lanjut silakan konsultasi dengan :
dr. Asri Rahmawati,SpKK
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto

082146523462

Kamis, 22 Desember 2016

Kutil kelamin atau Kondilomata Akuminata

                              


                     Kutil kelamin atau Kondilomata Akuminata
Kutil kelamin atau Kondilomata Akuminata akhir-akhir ini semakin  meningkat kasusnya. Kondiloma akuminata adalah tumor pada genitalia yang bersifat lunak seperti jengger ayam dan tidak nyeri. Pertumbuhan jaringan yang bersifat jinak, superfisial, terutama     di daerah genitalia (kelamin).
Penyebabnya adalah Human Papilloma Virus (HPV). HPV tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan (jengger ayam). HPV tipe 16, 18, dan 31 menimbulkan lesi yang datar (flat). HPV tipe 16 dan 18 seringkali berhubungan dengan karsinoma genitalia (kanker ganas pada kelamin, misalkan: kanker serviks, kanker anus)
Umumnya di daerah lipatan yang lembab pada genitalia eksterna. Pada pria, misalnya di: perineum dan sekitar anus, sulkus koronarius, gland penis, muara uretra eksterna, prepusium, korpus dan pangkal penis.
Pada wanita, misalnya di: vulva dan sekitarnya, introitus vagina, labia mayor, labia minor, terkadang pada porsio uteri.
Masa inkubasi 2-3 bulan tergantung kekebalan tubuh. Cara penularan melaluiu hubungan seksual. Diagnosa terutama ditegakkan secara klinis. Lokalisasi lesi pada umumnya di daerah lipatan dan lelbab, misalnya daerah vulva, vagina sampai serviks, daerah perineum dan perineae. Lesi berupa papul, berwarna pucat dengan permukaan seperti bunga kol yang makin lama makin membersar sehingga sangat mengganggu.

Pengobatan
  • Tutul dengan asam triklorasetat (TCA)     80-90%. Atau digunakan larutan dengan konsentrasi 50%,     dioleskan setiap minggu.
  • Salep 5-fluorurasil 1-5% diberikan setiap hari sampai lesi hilang.
  • Bedah listrik (elektrokauterisasi).
  • Bedah beku dengan nitrogen cair.
  • Bedah skalpel.
  • Laser karbondioksida.
  • Interferon (suntikan i.m. atau intralesi) atau topikal (krim).    



Untuk Informasi Lebih lanjut silakan konsultasi dengan :
dr. Asri Rahmawati,SpKK
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
082146523462





Keputihan



Jangan Anggap Enteng Keputihan

Oleh: dr. ASRI RAHMAWATI, SpKK

Hampir setiap wanita pernah mengalami keputihan apalagi di Indonesia yang tingkat kelembapan udaranya tinggi. Di kalangan medis, keputihan dikenal dengan istilah Leucorrhoe atau Fluor Albus. Cairan yang keluar dari vagina ini belum tentu bersifat patologis atau abnormal. Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening, tidak berbau, tidak berwarna, dan jumlahnya tak berlebihan.
Cairan ini berfungsi sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan dinding vagina saat berjalan dan saat melakukan hubungan seksual.  Vagina mempunyai sistem perlindungan alam yang ampuh, yaitu keasaman yang lebih tinggi dari jaringan lainnya dan adanya mikroba pelindung yang menguntungkan tubuh kita, yaitu Doderleins, yang hidup menjaga keseimbangan ekosistem vagina, sehingga tetap dalam keadaan seimbang. Tapi tentu saja, keseimbangan ini dapat terganggu oleh beberapa hal antara lain menstruasi, penyakit kencing manis serta pemakaian obat-obat hormonal.
Keputihan yang bukan merupakan keadaan penyakit (non-patologis) dapat saja terjadi pada setiap wanita. Biasanya cairan yang keluar bening, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak gatal. Cairan keputihan ini jumlahnya bisa sedikit atau cukup banyak, terjadi menjelang dan sehabis menstruasi, pada saat terangsang secara seksual, atau ketika sedang stres. Disamping itu keputihan dapat pula dialami pada wanita yang sedang hamil, namun hal ini merupakan hal yang wajar selama tidak berlebihan.
Jika cairan yang keluar dari vagina sudah tidak bening, berwarna putih kekuningan, keabuan sampai kehijauan, kental, berbau seperti telur busuk atau anyir seperti ikan mentah, gatal dan jumlahnya lebih banyak, besar kemungkinan keputihan tersebut sudah tidak normal. Keputihan yang tidak normal biasanya terjadi karena infeksi jamur, parasit atau bakteri.

Gejala keputihan

·       Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu.
·       Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya.
Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.

Penyebab keputihan

Keputihan bisa karena banyak hal. Benda asing, luka pada vagina, kotoran dari lingkungan, air tak bersih, pemakaian tampon atau panty liner berkesinambungan. Semua ini potensial membawa jamur, bakteri, virus, dan parasit:
a. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu.
b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
c. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoea.
d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.

Pencegahan
Untuk mencegahnya, simak beberapa hal berikut:
a. Selalu jaga kebersihan diri, terutama kebersihan alat kelamin. Bulu vagina (pubis) yang terlampau tebal bisa dijadikan tempat sembunyi kuman. Jadi, jangan lupa menggunting atau membersihkannya agar pemberian obat keputihan berupa salep lebih mudah menyerap.
 b. Biasakan membasuh vagina dengan cara yang benar, yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang. Cuci dengan air bersih setiap buang air dan mandi.
c. Ganti tampon atau panty liner pada waktunya. Jangan terlalu kelamaan agar bakteri tidak
mengumpul.
d. Jika keputihan masih dalam taraf ringan, coba gunakan sabun atau  larutan antiseptik khusus pembilas vagina, tapi jangan gunakan berlebihan karena hanya akan mematikan flora normal vagina. Jika perlu, konsultasikan dulu ke dokter.
e. Hindari terlalu sering memakai bedak talk di sekitar vagina, tisu harum, atau tisu toilet. Ini akan membuat vagina kerap teriritasi.
f. Hindari suasana vagina lembap berkepanjangan karena pemakaian celana dalam yang basah, jarang diganti, tidak menyerap keringat, atau memakai celana jins terlalu ketat.
g. Perhatikan kebersihan lingkungan. Keputihan juga bisa muncul lewat air yang tidak bersih. Jadi, bersihkan bak mandi, ember, ciduk, water torn, dan bibir kloset dengan antiseptik untuk menghindari menjamurnya kuman.

Penanganan
Jika Anda sudah kena keputihan, lakukan hal berikut:
a. Konsultasikan ke dokter. Siapa tahu keputihan Anda masih bisa diobati dengan salep atau obat-obatan yang mengandung antiseptik dan antibiotik. Dokter akan memberi obat sesuai keluhan.
b. Jika keputihan masih terus terjadi, lakukan pemeriksaan laboratorium. Cairan vagina akan diambil untuk diperiksa, apakah di dalamnya terdapat kuman penyakit atau tidak. Bisa jadi hanya karena faktor hormonal atau kebersihan yang kurang terjaga.
c. Bagi yang sudah berkeluarga, lakukan pemeriksaan bersama pasangan. Dokter akan mengadakan cek silang pada suami Anda. Siapa tahu kuman keputihan berasal dari suami.
d. Jika belum sembuh juga, lakukan cek silang dengan obat. Siapa tahu Anda ternyata resisten terhadap obat yang diberikan.
e. Untuk yang sudah berhubungan badan, lakukan pap smear. Apalagi jika keputihan dibarengi sesuatu yang mencurigakan di mulut rahim dan dikhawatirkan membawa virus kanker. Idealnya, pap smear dilakukan setahun sekali.
f. Jika positif terkena virus, bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan mulut rahim dengan menggunakan alat pembesar yang diletakkan di luar bibir vagina. Sebagai penunjang, lakukan pula tes urin dan tes darah.

Akibat Keputihan
Jika tak diobati sampai tuntas, tak mustahil infeksi pada vagina akan menjalar ke berbagai tempat. Kuman dengan mudah menyusup dan menyebabkan infeksi lanjutan pada rongga rahim dan saluran telur. Hal ini membuat cairan di kedua tempat itu berlebih dan terjadi pelengketan dalam indung telur.  Akibatnya, sperma sulit bertemu dengan sel telur. Jika hal ini terjadi berlarut-larut, pasangan akan sulit memiliki keturunan.
Selain penyakit, efek paling besar dari keputihan adalah perasaan tak nyaman, termasuk saat melakukan aktivitas seksual. Suami bisa jadi mengeluh karena terganggu cairan keputihan berlebih dengan bau yang sangat tajam.
Jika hubungan intim terus dilakukan, suami bisa tertular kuman keputihan atau yang disebut fenomena pingpong. Oleh sebab itu, selama terapi keputihan, dianjurkan tidak melakukan hubungan seks sebelum keputihan berkurang.

#Masalahkeputihan#Keputihan

Untuk Informasi Lebih lanjut silakan konsultasi dengan :
dr. Asri Rahmawati,SpKK
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto

082146523462


   

Selasa, 20 Desember 2016

Herpes Simpleks



Herpes Simpleks


  • Penyebab :  virus Herpes simpleks yaitu HSV 1 dan HSV 2
  • Gambaran klinis
    • gerombolan vesikula diatas dasar kemerahan (Ø 1-2 mm, umbilikasi sentral (+)
    • infeksi orolabial : bibir, mulut, dagu, sekitar lubang hidung, pharynx
    • Infeksi genital : bisa pada semua area genitalia
o   Pria                  : batang dan glans penis  
o   Wanita             : labium major dan minor
o   Homoseksual   : perianal



#penyakitvirus #herpessimpleks

Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
BBM : 2BA81A7A

Senin, 19 Desember 2016

HERPES ZOSTER




HERPES ZOSTER


  • penyebab : virus Varisela zoster
  • infeksi primer adalah varisela, kemudian  reaktivasi virus yang laten menjadi Herpes zoster
  • Faktor predisposisi
    • usia lanjut
    • penderita keganasan
    • radioterapi
    • Imunosupresif/kemoterapi
 



#penyakitvirus #herpeszoster

Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
BBM : 2BA81A7A

Minggu, 18 Desember 2016

MEASLES



MEASLES

Sinonim = morbili, rubeola, campak
Penyakit virus pada anak yang sangat menular
Karakteristik : demam, coryza, batuk, conjungtivitis, Koplit’s spot  & exanthem. Berupa makula, papul merah à kuning kecoklatan
Virus masuk melalui sel traktus respiratorius àbereplikasi à menyebar k kel.limfeà menyebar scr hematogen ke kulit, membran mukosa, organ




#penyakitvirus #campak #measles

Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
BBM : 2BA81A7A

Sabtu, 17 Desember 2016

Veruka vulgaris

                                   



   VERUKA VULGARIS

v     Sinonim :  Kutil atau common wart
v  Merupakan neoplasma jinak epidermis yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV)
v  100 tipe HPV à HPV-2, HPV-4, HPV-7
v  Berupa tonjolan seperti kembang kol yang pd anak2 terutama pada ekstremitas ekstensor
          Insidensnya meningkat terutama pada anak2 usia sekolah
          Prevalensi terbanyak usia 5-20 thn
          Mudah menyebar dari suatu bagian tubuh ke bag.tubuh lainnya

Terapi: Bedah Listrik (elektrokauter) atau Secara Kimiawi


                                Image result for gambar penyakit veruka vulgaris

#penyakitvirus #kutil #wart #verukavulgaris




Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
BBM : 2BA81A7A

Jumat, 16 Desember 2016

Moluskum contangiosum

                               



               MOLUSKUM CONTANGIOSUM
Penyakit infeksi virus jinak yg menyerang kulit & membran mukosaSering dijumpai terutama pada anak-anak. Disebabkan oleh  Molluscum contangiosum virus. Penularannya melalui orang ke orang dan dpt jg melalui fomites sebagai perantara. Penularannya dpt terjadi scr langsung dgn adanya lesi di tangan anak2 yg mandi bersama, handuk, tempat duduk.  Masa inkubasi 2-7 mggu, bisa berkisar 1-6 bln
          Prinsip pengobatan à mengeluarkan massa yg mengandung badan moluskum. Dapat dipakai alat seperti:  ekstraktor komedo, jarum suntik atau kuret, elektrokauterisasi, kuretase, cryosurgery


                                    Related image



#penyakitvirus #moluskum

Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
BBM : 2BA81A7A

Rabu, 14 Desember 2016

Varisela

                            



            Varisela atau chickenpox atau cacar air adalah suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular terutama mengenai anak-anak, dengan erupsi yang khas berupa vesikel. Peyebabnya yaitu virus varisela-zooster (VVZ; HHV-3) suatu virus DNA. Penularan varisela terutama melalui udara (airborne droplets) namun dapat pula melalui kontak langsung. Lebih dari 90% kasus terjadi pada anak-anak  usia 1-14 tahun, biasanya kurang dari 10 tahun.
            Masa inkubasi umumnya 14-17 hari. Pada anak-anak gejala prodromal adalah ringan, terdiri dari malaise, nyeri kepala dan sumer-sumer yang timbul sebelum erupsi ke luar. Setelah itu  diikuti munculnya lesi kulit yang mula-mula timbul di daerah kulit kepala dan wajah, kemudian menyebar dengan cepat ke tubuh dan jarang pada ekstremitas dengan gambaran distribusi sentral.

#penyakitvirus #cacarair #varisela



Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462

BBM : 2BA81A7A